6/19/2013

Tugas 3 Penjelasan sistem online untuk membuat akun email pada Gmail.

Mungkin diatas adalah beberapa fungsi email yang mungkin bisa dijadikan alasan untuk teman teman agar segera mungkin untuk memiliki sebuah email, tapi disini saya tidak akan membahas panjang lebar tentang apa fungsi email, tetapi ingin memberikan informasi kepada teman teman tentang Bagaimana Membuat Email dengan Mudah di Gmail
Cara Membuat Email dengan Mudah di Gmail
1. Buka http://mail.google.com/  atau http://gmail.com , tampilannya seperti dibawah ini

Lalu Klik bagian Pojok kanan atas, Create an Account, untuk membuat akun gmail baru anda.

2. Lalu akan muncul Seperti Gambar dibawah ini, Isikan apa yang perlu diisikan

Jika Teman teman kebingungan, bisa ikuti Gambar diatas, atau ikuti Petunjuk dibawah
- Name : Pada Bagian First Name, anda isikan dengan Nama Awal anda, Pada Bagian Last Name Diisikan dengan nama Akhir Anda
- Choose your Username : Silahkan tentukan alamat email anda nantinya jadi seperti apa @gmail.com
- Choose a Password : Silahkan isi dengan Password anda
- Confirm a Password : Ulangi Pasword yang anda isikan diatas
- Birthday : Silahkan anda isi sesuai dengan Bulan, Tanggal, Dan Tahun anda lahir
- Gender : Silahkan Pilih Jenis kelamin anda
- Mobile Phone : Isikan dengan nomor HP anda yang aktif, ini untuk pengaktifan akun atau Sebagai Recrovery Email anda Jika anda lupa password
- Your Current Email Addres : Isikan dengan email anda yang telah ada, bisa juga anda kosongkan, jika teman teman baru pertama kali membuat email
- Prove you’r not a bot : Isikan Kotak dibawah sesuai dengan Gambar yang tertera
- Selanjutnya beri centang pada I agree to the google Terms of Service and Privacy Policy
- Lalu Klik Next Page

3. Akan Muncul Seperti Gambar dibawah ini

Pada Step ini, teman teman bisa mengupload Foto untuk Gmail teman teman, dengan cara Add Profile Photo, atau bisa juga melewati, tinggal klik Next Step

4. Tinggal Step Terakhir, dan Akun email di Gmail anda akan jadi 

Anda tinggal Klik Continue to Gmail

5. Akun Gmail anda telah jadi dan siap untuk digunakan

Anda telah masuk ke halaman gmail anda, dan email baru anda siap untuk digunakan..
Untuk Membuka email anda, bisa menuju ke http://gmail.com atau http://mail.google.com lalu isikan email dan password yang telah teman teman buat sebelumnya.

Demikian, penjelasan singkat tentang bagaimana cara membuat akun email pada gmail .


5/22/2013

Southwest Airlines Takes Off with Better Supply Chain Management

Kelompok 9
Anggota Kelompok :
Agatha Gladyswara K / C1C011065
Ariestia Wahyu K / C1C011077
Silvy Christy S / C1C011080
Novia Forenti / C1C011099


Case Study Question
1.    Manajemen persediaan penting bagi Southwest Airlines karena manajemen persediaan dibutuhkan untuk mengelola persediaan dengan baik, mengerti kapan persediaan dibutuhkan, dimana bagian yang memerlukan persediaan dengan waktu yag tepat.
Proses bisnis dipengaruhi oleh kemampuan menyediakan bagian-bagian tersedia di tangan karena mempengaruhi operasi  maskapai yang efektif atau tidak, serta pelanggan biasanya tidak mau menunggu terlalu lama. Oleh karena itu, bagian-bagian tersedia ditangan sangat penting untuk tersedia.
2.    Manajemen, organisasi, dan teknologi merupakan  faktor yang bertanggung jawab untuk masalah Southwest dengan manajemen persediaan karena informasi dan data yang dibutuhkan untuk manajemen persediaan di dalam perkembangan teknologi ada pada sistem database, sehingga untuk menangani masalah Southwest, teknologi dari sistem pengelolaan informasi menjadi faktor penting. Sebab, data didapat, dikelola, dan dicari oleh manajemen lewat software yang baik guna memanajemen persediaan dan organisasi terkait keputusan dalam penggunaan sistem yang baru.
3.    Implementasi i2 software terhadap manajemen persediaan adalah manajemen menjadi lebih mudah mengakses informasi-informasi dan bahkan direkomendasikan pilihan-pilihan keputusan dengan biaya rendah dan efisien. Hal ini meringankan pekerjaan manajemen dan mencapai tujuan perusahaan dalam pelayanan pelanggan yang meminimalisir keterlambatan.
4.    Dua keputusan penting setelah menggunakan i2 Software adalah tentang pengelolaan persediaan dan pemeliharaan maskapai penerbangan.
MIS in Action
1.    Masalah yang dialami perusahaan Southwest Airlines adalah informasi yang dibutuhkan oleh manajer susah diakses karena sistemnya hanya baik dalam penyimpanan, sedangkan kebutuhan untuk pengaksesan informasi semakin tinggi sejalan dengan ekspansi perusahaan.
2.    Perusahaan menggunakan i2 Software karena perusahaan software ini memiliki beberapa program yang bisa menunjang perkembangan perusahaan.
a)    I2 Demand Planner
·      Meningkatkan peramalan untuk semua kombinasi bagian lokasi pada sitemnya.
·      Menghasilkan visibillitas yang lebih baik kepada permintaan untuk setiap bagian.
·      Perencanaan-perencanaannya mampu membedakan diantara bagin-bagian tersendiri berdasarkan tingkat kepentingan dan dimensi lain seperti volume permintaan, variasi permintaan, dan penggunaan dolar.
b)   I2 Service Parts Planner
·      Mengisi bagian penyimpanan dan memastikan bahwa bagian yang tepat, pada tempat yang tepat serta pada waktu yang tepat.
·      Bisa merekomendasikan kombinasi terbaik di bagian-bagian untuk setiap lokasi yang akan memuaskan kebutuhan pelayanan konsumen pada lokasi tersebut dengan biaya yang paling rendah.
·      Merekomendasikan kelebihan persediaan dan cara transfer dengan biaya yang efisien kepada lokasi yang bagiannya kekurangan persediaan.
c)    I2 Service Budget Optimizer
·      membantu dalam peramalan masa depan penggunaan bagian-bagian menggunakan data masa lalu.
Keuntungan yang paling terpenting adalah perusaaan bisa mengenali kekurangan permintaan sebelum menjadi masalah karena visibilitas software tersebut.
3.    Keuntungan setelah menggunakan i2 Software diantaranya :
·      Southwest manager sekarang bisa mengetahui dan mengakses informasi rantai perlengkapan baik itu ke atas maupun ke bawah.
·      Perencana-perencana dapat menilai biaya operasi perusahaan pada tingkat jasa yang berbeda.
·      Biaya persediaan dan tarif penerbangan rendah.
·      I2 software bisa memastikan bagian pemeliharaan bisa memperbaiki dengan cepat sehingga sangat kecil kemungkinannya untuk mengalami keterlambatan.

1/14/2013

Cobit dan Coso



COBIT
Pengertian COBIT
COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah sebuah proses model yang dikembangkan untuk membantu perusahaan dalam pengelolaan sumber daya teknologi informasi (IT). Proses model ini difokuskan pada pengendalian terhadap masing-masing dari 34 proses IT, meningkatkan tingkatan kemapanan proses dalam IT dan memenuhi ekspektasi bisnis dari IT.
Komponen-Komponen COBIT
COBIT memiliki komponen-komponen sebagai berikut :
a)    Executive Summary
b)    Framework
c)    Control Objective
d)    Audit Guidelines
e)    Management Guidelines
f)     Control Practices
Definisi Pengendalian Internal Menurut COBIT
COBIT mengadopsi definisi pengendalian dari COSO yaitu : “Kebijakan, prosedur, dan praktik, dan struktur organisasi yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang wajar bahwa tujuan organisasi dapat dicapai dan hal-hal yang tidak diinginkan dapat dicegah atau dideteksi dan diperbaiki”.
Sedangkan COBIT mengadaptasi definisi tujuan pengendalian (control objective) dari SAC yaitu : “Suatu pernyataan atas hasil yang diinginkan atau tujuan yang ingin dicapai dengan mengimplementasikan prosedur pengendalian dalam aktivitas IT tertentu”.
Komponen tujuan pengendalian (control objectives) COBIT ini terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat-tinggi ( high-level control objectives ) yang tercermin dalam 4 domain, yaitu : planning & organization , acquisition & implementation , delivery & support , dan monitoring.



Ringkasan Konsep Pengendalian Internal COBIT Dilihat Dari Berbagai Sudut Pandang
Pengguna Utama
COBIT di rancang untuk digunakan oleh tiga pengguna yang berbeda yaitu :
a)    Manajemen   : untuk membantu mereka menyeimbangkan antara resiko dan investasi pengendalian dalam sebuah lingkungan IT yang sering tidak dapat diprediksi.
b)    User                : untuk memperoleh keyakinan atas layanan keamanan dan pengendalian IT  yang disediakan oleh pihak internal atau pihak ketiga.
c)    Auditor           : untuk medukung/memperkuat opini yang dihasilkan dan/atau untuk memberikan saran kepada manajemen atas pengendalian internal yang ada.
Tujuan Pengendalian Internal bagi Organisasi
Operasi yang efektif dan efisien. Keefektifan berkenaan dengan informasi yang diperoleh harus relevan dan berkaitan dengan proses bisnis yang ada dan juga dapat diperoleh tepat waktu, benar, konsisten, dan bermanfaat. Sedangkan keefisienan berkaitan dengan penyediaan informasi melalui sumber daya (yang paling produktif dan ekonomis) yang optimal.
Kerahasiaan. Menyangkut perhatian atas perlindungan informasi yang sensitif dari pihak-pihak yang tidak berwenang.
Integritas. Berkaitan dengan akurasi dan kelengkapan dari informasi dan juga validitasnya sesuai nilai-nilai dan harapan bisnis.
Ketersedian Informasi. Berkaitan dengan informasi harus dapat tersedia ketika dibutuhkan oleh suatu proses bisnis baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Ini juga terkait dengan pengamanan atas sumber daya yang perlu dan kemampuan yang terkait.
Pelaporan keuangan yang handal. Berkaitan dengan pemberian informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan perusahaan dan juga pemenuhan kewajiban mereka untuk membuat pelaporan keuangan.
Ketaatan terhadap ketentuan hukum dan peraturan. Terkait dengan pemenuhan sesuai dengan ketentuan hukum, peraturan, perjanjian kontrak, dimana dalam hal ini proses bisnis dipandang sebagai suatu subjek.


Domain
Planning and organization. Domain ini mencakup strategi dan taktik, dan perhatian atas identifikasi bagaimana IT secara maksimal dapat berkontribusi dalam pencapaian tujuan bisnis. Selain itu, realisasi dari visi strategis perlu direncanakan, dikomunikasikan, dan dikelola untuk berbagai perspektif yang berbeda. Terakhir, sebuah pengorganisasian yang baik serta infrastruktur teknologi harus di tempatkan di tempat yang semestinya.
Acquisition dan implementation. Untuk merealisasikan strategi IT, solusi TI perlu diidentifikasi, dikembangkan atau diperoleh, serta diimplementasikan, dan terintegrasi ke dalam proses bisnis. Selain itu, perubahan serta pemeliharaan sistem yang ada harus di cakup dalam domain ini untuk memastikan bahwa siklus hidup akan terus berlangsung untuk sistem-sisteem ini.
Delivery and Support. Domain ini memberikan fokus utama pada aspek penyampaian/pengiriman dari IT. Domain ini mencakup area-area seperti pengoperasian aplikasi-aplikasi dalam sistem IT dan hasilnya, dan juga, proses dukungan yang memungkinkan pengoperasian sistem IT tersebut dengan efektif dan efisien. Proses dukungan ini termasuk isu/masalah keamanan dan juga pelatihan.
Monitoring. Semua proses IT perlu dinilai secara teratur sepanjang waktu untuk menjaga kualitas dan pemenuhan atas syarat pengendalian. Domain ini menunjuk pada perlunya pengawasan manajemen atas proses pengendalian dalam organisasi serta penilaian independen yang dilakukan baik auditor internal maupun eksternal atau diperoleh dari sumber-sumber anternatif lainnya.










COSO
Sejarah COSO
COSO kepanjangannya Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission. Sejarahnya, COSO ini ada kaitannya sama FCPA yang dikeluarkan sama SEC dan US Congress di tahun 1977 untuk melawan fraud dan korupsi yang marak di Amerika tahun 70-an. Bedanya, kalo FCPA adalah inisiatif dari eksekutif-legislatif, nah kalo COSO ini lebih merupakan inisiatif dari sektor swasta.
Sektor swasta ini membentuk ‘National Commission on Fraudulent Financial Reporting’ atau dikenal juga dengan ‘The Treadway Commission’ di tahun 1985. Komisi ini disponsori oleh 5 professional association yaitu: AICPA, AAA, FEI, IIA, IMA. Tujuan komisi ini adalah melakukan riset mengenai fraud dalam pelaporan keuangan (fraudulent on financial reporting) dan membuat rekomendasi2 yang terkait dengannya untuk perusahaan publik, auditor independen, SEC, dan institusi pendidikan.
Walaupun disponsori sama 5 professional association, tapi pada dasarnya komisi ini bersifat independen dan orang2 yang duduk di dalamnya berasal dari beragam kalangan: industri, akuntan publik, Bursa Efek, dan investor. Nama ‘Treadway’ sendiri berasal dari nama ketua pertamanya yaitu James C. Treadway, Jr.
Komisi ini mengeluarkan report pertamanya pada 1987. Isi reportnya di antaranya adalah merekomendasikan dibuatnya report komprehensif tentang pengendalian internal (integrated guidance on internal control). Makanya terus dibentuk COSO, yang kemudian bekerjasama dengan Coopers & Lybrand (Ehm, kira2 bisa dibilang mbahnya PwC gitu) untuk membuat report itu.
Coopers & Lybrand mengeluarkan report itu pada 1992, dengan perubahan minor pada 1994, dengan judul ‘Internal Control – Integrated Framework’. Report ini berisi definisi umum internal control dan membuat framework untuk melakukan penilaian (assessment) dan perbaikan (improvement) atas internal control. Gunanya report ini salah satunya adalah untuk mengevaluasi FCPA compliance di suatu perusahaan.
Definisi Pengendalian Internal Menurut COSO
Suatu proses yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen, dan staff, untuk membuat reasonable assurance mengenai:
a)    Efektifitas dan efisiensi operasional
b)    Reliabilitas pelaporan keuangan
c)    Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku

Menurut COSO Framework, Internal Control Terdiri Dari 5 Komponen Yang Saling Terkait, Yaitu:
a)        Control Environment
b)        Risk Assessment
c)        Control Activities
d)        Information and communication
e)        Monitoring
http://mukhsonrofi.files.wordpress.com/2008/10/coso12.jpeg?w=604
Di tahun 2004, COSO mengeluarkan report ‘Enterprise Risk Management – Integrated Framework’, sebagai pengembangan COSO framework di atas. Dijelaskan ada 8 komponen dalam Enterprise Risk Management, yaitu:
a)    Internal Environment
b)    Objective Setting
c)    Event Identification
d)    Risk Assessment
e)    Risk Response
f)     Control Activities
g)    Information and Communication
h)   Monitoring
http://mukhsonrofi.files.wordpress.com/2008/10/coso2.jpeg?w=300&h=278

Cobit dan Coso



COBIT
Pengertian COBIT
COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah sebuah proses model yang dikembangkan untuk membantu perusahaan dalam pengelolaan sumber daya teknologi informasi (IT). Proses model ini difokuskan pada pengendalian terhadap masing-masing dari 34 proses IT, meningkatkan tingkatan kemapanan proses dalam IT dan memenuhi ekspektasi bisnis dari IT.
Komponen-Komponen COBIT
COBIT memiliki komponen-komponen sebagai berikut :
a)    Executive Summary
b)    Framework
c)    Control Objective
d)    Audit Guidelines
e)    Management Guidelines
f)     Control Practices
Definisi Pengendalian Internal Menurut COBIT
COBIT mengadopsi definisi pengendalian dari COSO yaitu : “Kebijakan, prosedur, dan praktik, dan struktur organisasi yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang wajar bahwa tujuan organisasi dapat dicapai dan hal-hal yang tidak diinginkan dapat dicegah atau dideteksi dan diperbaiki”.
Sedangkan COBIT mengadaptasi definisi tujuan pengendalian (control objective) dari SAC yaitu : “Suatu pernyataan atas hasil yang diinginkan atau tujuan yang ingin dicapai dengan mengimplementasikan prosedur pengendalian dalam aktivitas IT tertentu”.
Komponen tujuan pengendalian (control objectives) COBIT ini terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat-tinggi ( high-level control objectives ) yang tercermin dalam 4 domain, yaitu : planning & organization , acquisition & implementation , delivery & support , dan monitoring.



Ringkasan Konsep Pengendalian Internal COBIT Dilihat Dari Berbagai Sudut Pandang
Pengguna Utama
COBIT di rancang untuk digunakan oleh tiga pengguna yang berbeda yaitu :
a)    Manajemen   : untuk membantu mereka menyeimbangkan antara resiko dan investasi pengendalian dalam sebuah lingkungan IT yang sering tidak dapat diprediksi.
b)    User                : untuk memperoleh keyakinan atas layanan keamanan dan pengendalian IT  yang disediakan oleh pihak internal atau pihak ketiga.
c)    Auditor           : untuk medukung/memperkuat opini yang dihasilkan dan/atau untuk memberikan saran kepada manajemen atas pengendalian internal yang ada.
Tujuan Pengendalian Internal bagi Organisasi
Operasi yang efektif dan efisien. Keefektifan berkenaan dengan informasi yang diperoleh harus relevan dan berkaitan dengan proses bisnis yang ada dan juga dapat diperoleh tepat waktu, benar, konsisten, dan bermanfaat. Sedangkan keefisienan berkaitan dengan penyediaan informasi melalui sumber daya (yang paling produktif dan ekonomis) yang optimal.
Kerahasiaan. Menyangkut perhatian atas perlindungan informasi yang sensitif dari pihak-pihak yang tidak berwenang.
Integritas. Berkaitan dengan akurasi dan kelengkapan dari informasi dan juga validitasnya sesuai nilai-nilai dan harapan bisnis.
Ketersedian Informasi. Berkaitan dengan informasi harus dapat tersedia ketika dibutuhkan oleh suatu proses bisnis baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Ini juga terkait dengan pengamanan atas sumber daya yang perlu dan kemampuan yang terkait.
Pelaporan keuangan yang handal. Berkaitan dengan pemberian informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan perusahaan dan juga pemenuhan kewajiban mereka untuk membuat pelaporan keuangan.
Ketaatan terhadap ketentuan hukum dan peraturan. Terkait dengan pemenuhan sesuai dengan ketentuan hukum, peraturan, perjanjian kontrak, dimana dalam hal ini proses bisnis dipandang sebagai suatu subjek.


Domain
Planning and organization. Domain ini mencakup strategi dan taktik, dan perhatian atas identifikasi bagaimana IT secara maksimal dapat berkontribusi dalam pencapaian tujuan bisnis. Selain itu, realisasi dari visi strategis perlu direncanakan, dikomunikasikan, dan dikelola untuk berbagai perspektif yang berbeda. Terakhir, sebuah pengorganisasian yang baik serta infrastruktur teknologi harus di tempatkan di tempat yang semestinya.
Acquisition dan implementation. Untuk merealisasikan strategi IT, solusi TI perlu diidentifikasi, dikembangkan atau diperoleh, serta diimplementasikan, dan terintegrasi ke dalam proses bisnis. Selain itu, perubahan serta pemeliharaan sistem yang ada harus di cakup dalam domain ini untuk memastikan bahwa siklus hidup akan terus berlangsung untuk sistem-sisteem ini.
Delivery and Support. Domain ini memberikan fokus utama pada aspek penyampaian/pengiriman dari IT. Domain ini mencakup area-area seperti pengoperasian aplikasi-aplikasi dalam sistem IT dan hasilnya, dan juga, proses dukungan yang memungkinkan pengoperasian sistem IT tersebut dengan efektif dan efisien. Proses dukungan ini termasuk isu/masalah keamanan dan juga pelatihan.
Monitoring. Semua proses IT perlu dinilai secara teratur sepanjang waktu untuk menjaga kualitas dan pemenuhan atas syarat pengendalian. Domain ini menunjuk pada perlunya pengawasan manajemen atas proses pengendalian dalam organisasi serta penilaian independen yang dilakukan baik auditor internal maupun eksternal atau diperoleh dari sumber-sumber anternatif lainnya.










COSO
Sejarah COSO
COSO kepanjangannya Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission. Sejarahnya, COSO ini ada kaitannya sama FCPA yang dikeluarkan sama SEC dan US Congress di tahun 1977 untuk melawan fraud dan korupsi yang marak di Amerika tahun 70-an. Bedanya, kalo FCPA adalah inisiatif dari eksekutif-legislatif, nah kalo COSO ini lebih merupakan inisiatif dari sektor swasta.
Sektor swasta ini membentuk ‘National Commission on Fraudulent Financial Reporting’ atau dikenal juga dengan ‘The Treadway Commission’ di tahun 1985. Komisi ini disponsori oleh 5 professional association yaitu: AICPA, AAA, FEI, IIA, IMA. Tujuan komisi ini adalah melakukan riset mengenai fraud dalam pelaporan keuangan (fraudulent on financial reporting) dan membuat rekomendasi2 yang terkait dengannya untuk perusahaan publik, auditor independen, SEC, dan institusi pendidikan.
Walaupun disponsori sama 5 professional association, tapi pada dasarnya komisi ini bersifat independen dan orang2 yang duduk di dalamnya berasal dari beragam kalangan: industri, akuntan publik, Bursa Efek, dan investor. Nama ‘Treadway’ sendiri berasal dari nama ketua pertamanya yaitu James C. Treadway, Jr.
Komisi ini mengeluarkan report pertamanya pada 1987. Isi reportnya di antaranya adalah merekomendasikan dibuatnya report komprehensif tentang pengendalian internal (integrated guidance on internal control). Makanya terus dibentuk COSO, yang kemudian bekerjasama dengan Coopers & Lybrand (Ehm, kira2 bisa dibilang mbahnya PwC gitu) untuk membuat report itu.
Coopers & Lybrand mengeluarkan report itu pada 1992, dengan perubahan minor pada 1994, dengan judul ‘Internal Control – Integrated Framework’. Report ini berisi definisi umum internal control dan membuat framework untuk melakukan penilaian (assessment) dan perbaikan (improvement) atas internal control. Gunanya report ini salah satunya adalah untuk mengevaluasi FCPA compliance di suatu perusahaan.
Definisi Pengendalian Internal Menurut COSO
Suatu proses yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen, dan staff, untuk membuat reasonable assurance mengenai:
a)    Efektifitas dan efisiensi operasional
b)    Reliabilitas pelaporan keuangan
c)    Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku

Menurut COSO Framework, Internal Control Terdiri Dari 5 Komponen Yang Saling Terkait, Yaitu:
a)        Control Environment
b)        Risk Assessment
c)        Control Activities
d)        Information and communication
e)        Monitoring
http://mukhsonrofi.files.wordpress.com/2008/10/coso12.jpeg?w=604
Di tahun 2004, COSO mengeluarkan report ‘Enterprise Risk Management – Integrated Framework’, sebagai pengembangan COSO framework di atas. Dijelaskan ada 8 komponen dalam Enterprise Risk Management, yaitu:
a)    Internal Environment
b)    Objective Setting
c)    Event Identification
d)    Risk Assessment
e)    Risk Response
f)     Control Activities
g)    Information and Communication
h)   Monitoring
http://mukhsonrofi.files.wordpress.com/2008/10/coso2.jpeg?w=300&h=278